Jumat, 11 Januari 2013

habibie si jenius dari timur indonesia



BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE
 “SI JENIUS YANG MENJADI PANUTAN ANAK MUDA”








BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE atau yang biasa di sebut habibie adalah pria kelahiran Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada tanggal 25 Juni 1936. Beliau merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA. Tuti Marini Puspowardojo.habibie semasa kecil tinggal di kota kelahiranya,namun pada tanggal 3 september 1950 ayah beliau alwi abdul jalil habibie meninggal karena serangan jantung pada saat melaksanakan sholat isya,setelah itu ibunda beliau menjual semua hartanya rumah mobil dll dan untuk pindah ke bandung,dan habibie sekolah di sma kristen bandung,setelah lulus habibie melanjutkan kuliahnya di jurusan Teknik Penerbangan dengan spesialisasi Konstruksi pesawat terbang di  Rhein Westfalen Aachen Technische Hochschule (RWTH).habibie sangat bersungguh sungguh menimba ilmu di perantauan,setiap liburan teman teman seperjuanganya dari indonesia menghabiskan liburanya dengan berkerja untuk menambah pengalaman tetapi tidak dengan habibie beliau menghabiskan liburanya dengan membaca dan mengikuti ujian ujian.
saat menonton film habibie dan ainun
Suatu ketika saat habibie pulang ke indonesia tepatnya kota bandung,beliau pulang untuk merayakan hari raya idul fitri bersama keluraganya,ketika sore menjelang berbuka puasa habibie bersama fany (adik kandung habibie)di tugaskan oleh ibunya untuk mengantarkan kue kepada keluarga besari,keluarga besari sangat dekat dengan orang tua habibie.saat itu habibie bersama fany berangkat mengunakan mobil menuju kerumah bapak besari,saat sampai di depan rumah habibie tidak ikut turun dari mobil dan hanya menunggu di mobil,fany yang turun mengantar kue kedalam rumah tidak kunjung kembali membuat habibie merasa bosan,akhirnya habibie pun turun untuk masuk kedalam rumah,setelah mengucapkan salam tetapi tidak ada jawaban,akhirnya habibie pun masuk kedalam rumah keluarga besari saat didalam ia bertemu ainun ,ainun adalah teman saat sma habibie yang menjadi adik kelas umur mereka beda setahun,habibie pun jatuh cinta pada pandangan pertama setelah itu habibie pun sering berkunjung kerumah ainun dan mereka pun menikah pada tanggal 12 mei 1962 dengan adat jawa,keesokan harinya menikah dengan mengunakan adat gorontalo di hotel preanger,ainu pun yang lulusan dokter di universitas indonesia di boyong habibie ke jerman.
Dengan gelar insinyur, beliau mendaftar diri untuk bekerja di Firma Talbot, sebuah industri kereta api Jerman. Pada saat itu Firma Talbot membutuhkan sebuah wagon yang bervolume besar untuk mengangkut barang-barang yang ringan tapi volumenya besar. Talbot membutuhkan 1000 wagon. Mendapat persoalan seperti itu, Habibie mencoba mengaplikasikan cara-cara kontruksi membuat sayap pesawat terbang yang ia terapkan pada wagon dan akhirnya berhasil.

Setelah itu beliau kemudian melanjutkan studinya untuk gelar Doktor di Technische Hochschule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aachean kemudian Habibie menikah pada tahun 1962 dengan Hasri Ainun Habibie yang kemudian diboyong ke Jerman, hidupnya makin keras, di pagi-pagi sekali Habibie terkadang harus berjalan kaki cepat ke tempat kerjanya yang jauh untuk menghemat kebutuhan hidupnya kemudian pulang pada malam hari dan belajar untuk kuliahnya, Istrinya Nyonya Hasri Ainun Habibie harus mengantri di tempat pencucian umum untuk mencuci baju untuk menhemat kebutuhan hidup keluarga. Pada tahun 1965 Habibie mendapatkan gelar Dr. Ingenieur dengan penilaian summa cumlaude (Sangat sempurna) dengan nilai rata-rata 10 dari Technische Hochschule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aachean.

Rumus yang di temukan oleh Habibie dinamai "Faktor Habibie" karena bisa menghitung keretakan atau krack propagation on random sampai ke atom-atom pesawat terbang sehingga ia di juluki sebagai "Mr. Crack". Pada tahun 1967, menjadi Profesor kehormatan (Guru Besar) pada Institut Teknologi Bandung. dari tempat yang sama tahun 1965. Kejeniusan dan prestasi inilah yang mengantarkan Habibie diakui lembaga internasional di antaranya, Gesselschaft fuer Luft und Raumfahrt (Lembaga Penerbangan dan Angkasa Luar) Jerman, The Royal Aeronautical Society London (Inggris), The Royal Swedish Academy of Engineering Sciences (Swedia), The Academie Nationale de l'Air et de l'Espace (Prancis) dan The US
Academy of Engineering (Amerika Serikat). Sementara itu penghargaan bergensi yang pernah diraih Habibie di antaranya, Edward Warner Award dan Award von Karman yang hampir setara dengan Hadiah Nobel. Di dalam negeri, Habibie mendapat penghargaan tertinggi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Ganesha Praja Manggala Bhakti Kencana.

Langkah-langkah Habibie banyak dikagumi, penuh kontroversi, banyak pengagum namun tak sedikit pula yang tak sependapat dengannya. Setiap kali, peraih penghargaan bergengsi Theodore van Karman Award, itu kembali dari “habitat”-nya Jerman, beliau selalu menjadi berita. Habibie hanya setahun kuliah di ITB Bandung, 10 tahun kuliah hingga meraih gelar doktor konstruksi pesawat terbang di Jerman dengan predikat Summa Cum laude. Lalu bekerja di industri pesawat terbang terkemuka MBB Gmbh Jerman, sebelum memenuhi panggilan Presiden Soeharto untuk kembali ke Indonesia.

Di Indonesia, Habibie 20 tahun menjabat Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT, memimpin 10 perusahaan BUMN Industri Strategis, dipilih MPR menjadi Wakil Presiden RI, dan disumpah oleh Ketua Mahkamah Agung menjadi Presiden RI menggantikan Soeharto menjadi Presiden Republik Indonesia ke 3. Soeharto menyerahkan jabatan presiden itu kepada Habibie berdasarkan Pasal 8 UUD 1945. Sampai akhirnya Habibie dipaksa pula lengser akibat refrendum Timor Timur yang memilih merdeka. Pidato Pertanggungjawabannya ditolak MPR RI. Beliau pun kembali menjadi warga negara biasa, kembali pula hijrah bermukim ke Jerman.
Pada tanggal 22 Mei 2010, Hasri Ainun Habibie, istri BJ Habibie, meninggal di Rumah Sakit Ludwig Maximilians Universitat, Klinikum, Muenchen, Jerman. Ia meninggal pada hari Sabtu pukul 17.30 waktu setempat atau 22.30 WIB. Kepastian meninggalnya Hasri Ainun dari kepastian Ali Mochtar Ngabalin, mantan anggota DPR yang ditunjuk menjadi wakil keluarga BJ Habibie. Ini menjadi duka yang amat mendalam bagi Mantan Presiden Habibie dan Rakyat Indonesia yang merasa kehilangan. Bagi Habibie, Ainun adalah segalanya. Ainun adalah mata untuk melihat hidupnya. Bagi Ainun, Habibie adalah segalanya, pengisi kasih dalam hidupnya. Namun setiap kisah mempunyai akhir, setiap mimpi mempunyai batas.







Sebagian Karya beliau dalam menghitung dan mendesain beberapa proyek pembuatan pesawat terbang :

* VTOL ( Vertical Take Off & Landing ) Pesawat Angkut DO-31.
* Pesawat Angkut Militer TRANSALL C-130.
* Hansa Jet 320 ( Pesawat Eksekutif ).
* Airbus A-300 ( untuk 300 penumpang )
* CN - 235
* N-250
* dan secara tidak langsung turut berpartisipasi dalam menghitung dan mendesain:
· Helikopter BO-105.
· Multi Role Combat Aircraft (MRCA).
· Beberapa proyek rudal dan satelit.

Sebagian Tanda Jasa/Kehormatannya :

* 1976 - 1998 Direktur Utama PT. Industri Pesawat Terbang Nusantara/ IPTN.
* 1978 - 1998 Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia.
* Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi / BPPT
* 1978 - 1998 Direktur Utama PT. PAL Indonesia (Persero).
* 1978 - 1998 Ketua Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam/ Opdip Batam.
* 1980 - 1998 Ketua Tim Pengembangan Industri Pertahanan Keamanan (Keppres No. 40, 1980)
* 1983 - 1998 Direktur Utama, PT Pindad (Persero).
* 1988 - 1998 Wakil Ketua Dewan Pembina Industri Strategis.
* 1989 - 1998 Ketua Badan Pengelola Industri Strategis/ BPIS.
* 1990 - 1998 Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim se-lndonesia/lCMI.
* 1993 Koordinator Presidium Harian, Dewan Pembina Golkar.
* 10 Maret - 20 Mei 1998 Wakil Presiden Republik Indonesia
* 21 Mei 1998 - Oktober 1999 Presiden Republik Indonesia








Demikian karya tulis saya,saya sangat mengidolakan beliau setelah saya menonton film HABIBIE DAN AINUN setalah menonton saya sangat berfikir keras,lalu saya mencari cari informasi seputar beliau di internet karna belum puas saya pergi ke toko buku untuk membeli buku beliau yang dibuat sengaja untuk mengobati rasa rindu beliau kepada almarhumah DR.HJ.HASRI AINUN BESARI,sosok isrti yang setia atau salah faktor keberhasilan seorang habibie.



Sedikit cerita dari film yang saya tonton sampai 3 kali.
Film H&A yang ditayangkan perdana pada 20 Desember 2012 diperkirakan masih akan terus dibanjiri penonton. Yang orang tunggu adalah apakah akan melampaui rekor yang  dipegang Laskar Pelangi (2008) dengan 4.606.785 penonton? Atau justru tak mampu melampaui dua film dengan jumlah penonton terbanyak kedua dan ketiga? Ayat-ayat Cinta (2008) dan Ketika Cinta Bertasbih (2009) masing-masing ditonton 3.581.947 orang dan 3.100.906 orang. Meledaknya film H&A – maupun 5cm – merupakan rebound bagi perfilman nasional. Ini karena pada 2011 rekor tertinggi 'hanya' 748.842 penonton untuk film Surat Kecil untuk Tuhan. Sedangkan pada 2010 masih bisa tembus di atas satu juta orang untuk film Sang Pencerah yang menggaet 1.206.000 penonton.

Meledaknya film Habibie sudah didahului oleh meledaknya buku otobiografi perjalanan hidup dua sejoli ini, yang berjudul sama. Buku yang diterbitkan pada 2010 itu ditulis oleh Habibie sendiri. Cetakan pertama 25 ribu eksemplar. Habis dalam satu bulan. Cetakan kedua 50 ribu eksemplar. Habis dalam lima bulan.
Cetakan ketiga 50 ribu eksemplar, yang hingga kini tinggal lima ribu eksemplar. Meledaknya film dan buku tersebut menjadi jawaban terhadap kesangsian Habibie terhadap bangsanya. Dalam film itu, ia mendatangi hanggar IPTN di Bandung – setelah pertanggungjawabannya sebagai presiden ditolak MPR. Usai mengusap pesawat yang tak terurus dan berdebu, Habibie berucap: “Dengan pesawat ini, buatan mereka sendiri, seluruh pulau di Indonesia bisa terhubung. Bayangkan infrastruktur yang berkembang, kemajuan ekonomi di pulau-pulau itu. Mereka bisa mandiri. Tapi ternyata bangsa ini tidak mau....”  Ratapan dan kekecewaan itu terbantahkan dengan sendirinya dari meledaknya buku dan filmnya.

Sejak awal, kedatangan Habibie memang menimbulkan kekhawatiran bagi pihak-pihak tertentu. Dalam film itu, dan tak ada dalam buku, ada adegan seorang jenderal berbintang tiga yang selalu membuntuti gerak-gerik Habibie. Juga ada seorang pengusaha yang di film itu bernama Sumohadi, juga tak ada dalam buku. Dia berusaha menyuap dengan jam mewah, uang, dan terakhir wanita. Bagi sebagian wartawan yang pernah bertugas liputan di kementerian ristek tentu pernah mendengar kisah itu dan siapa sebenarnya si pengusaha itu. Dalam film itu digambarkan dia diwawancara wartawan dan jelas arahnya untuk menjatuhkan Habibie dengan argumen “reformasi 100 persen”. Pengusaha itu memang memiliki kaitan dengan jenderal
berbintang tiga tersebut. Melalui film H&A kita jadi makin tahu perilaku asli sang pengusaha yang namanya sering dikutip media massa sebagai tokoh yang hebat.

Namun tak salah juga Habibie meratap. Dia habiskan seluruh hidupnya untuk negerinya. Bahkan waktunya untuk keluarga pun tersita habis untuk urusan negara. Dalam film itu tergambar dengan jelas dia tak cukup dekat dengan anak-anaknya. Namun ia dibalas menjadi pusat “olok-olok nasional”. Bahkan ada yang khusus menirukan Habibie dan dipentaskan di berbagai kota dan disiarkan di televisi-televisi. Padahal sumbangsih dia terhadap negeri ini tak seujung kukunya jika dibandingkan dengan Habibie. Dan yang lebih penting, apa yang dia dan orang-orang lainnya tuduhkan pada Habibie sama sekali tak benar. Semua hanya berdasarkan prasangka dan kedengkian. Olok-olok yang massif itu seolah-olah berhasil menguburkan puja-puji bangsa ini pada Habibie. Karena sebelumnya, bagi anak-anak Indonesia, jika ditanya cita-citanya maka akan dijawab ingin pintar seperti Habibie.

Walau alur film itu berisi kisah cinta Habibie dan Ainun, namun film ini bukan sekadar kisah romantis sepasang anak manusia. Juga bukan sekadar menyampaikan pesan cinta yang murni, suci, sejati, sempurna, dan abadi. Juga bukan sekadar nilai-nilai keluarga sakinah. Film H&A sarat dengan pesan nasionalisme, anti-korupsi, dan cita-cita memajukan dan memakmurkan bangsa dan negara. Di dalamnya ada intrik politik dan keculasan. Ada perjuangan dan juga kedengkian.
Di dalam buku H&A, dan tak ada dalam versi film, ada pesan tegas dari Pak Harto kepada Habibie: “Mulai saat ini saya minta agar Habibie tidak menerima makanan dan minuman kecuali yang disediakan oleh Ainun.” Itu setelah Habibie setengah dipaksa Soeharto untuk menjadi ketua umum ICMI. Habibie yang semula teknokrat dan teknolog murni, sejak itu juga menjadi figur politik. Kita ingat bagaimana aktivis Munir diracun. Juga ada sejumlah tokoh lain yang mati diracun, namun tak pernah bisa dibuktikan karena keluarganya menolak otopsi.

Walau hanya 17 bulan menjadi presiden, prestasi Habibie tetap dicatat dengan tinta emas. Ia yang memberi landasan demokrasi terutama kebebasan pers dengan seketika, membebaskan seluruh tahanan politik, menurunkan nilai tukar rupiah dari sekitar Rp 15 ribu menjadi Rp 5 ribu per dolar AS. Yang jarang orang catat adalah keberhasilan Habibie menurunkan indeks gini rasio, jurang antara kaya dan miskin. Di awal Soeharto menjadi presiden, indeks gini rasio adalah 0,40, dan ketika turun menjadi 0,32. Dalam waktu singkat, oleh Habibie diturunkan lagi menjadi 0,31. Pada tahun  2012, indeks gini rasio naik lagi menjadi 0,41. Lebih tinggi dibanding awal Orde Baru. Makin tinggi berarti makin lebar jurang kaya dan miskin.

Meledaknya film H&A menandakan bangsa ini masih waras. Mereka bisa melihat kebenaran. Apalagi akting Reza Rahadian sangat ciamik sebagai Habibie. Walau sejak awal pembuatan publik sudah menyampaikan kekecewaan karena pemeran Ainun adalah Bunga Citra Lestari, namun publik tetap pergi menonton. Daya tarik Habibie terlalu kuat. Kehadiran film ini bisa menjadi penolong bagi generasi penerus. Mereka tak beruntung. Mereka tak bisa menjadi saksi kiprah teknokrat dan teknolog dengan visi luar biasa. Tak setiap generasi bisa melahirkan tokoh besar, bahkan bisa di atas 100 tahun.

Kelahiran tokoh selalu melalui proses. Jiwa Habibie mekar karena distimulasi oleh pidato Bung Karno. Habibie yang saat itu mahasiswa ITB  mengejar mimpi ke Jerman. Namun Ainun lah yang membuat karakter Habibie bisa mewujud. Tak ada Habibie jika tak ada Ainun. Semuanya untuk Indonesia.


Semoga sedikit informasi dari ribuan informasi informasi mengenai beliau bermanfaat bagi siapapun yang membaca .
Sumber sumber :
Film habibie dan ainun
Buku terlaris habibie dan ainun
Media media di internet

Tidak ada komentar:

Posting Komentar