Definisi
limbah
Limbah merupakan benda yang tidak diperlukan dan
dibuang, limbah pada umumnya mengandung bahan pencemar dengan konsentrasi
bervariasi. Bila dikembalikan ke alam dalam jumlah besar, limbah ini akan
terakumulasi di alam sehingga mengganggu keseimbangan ekosistem Alam. Penumpukan limbah di alam menyebabkan ketidak seimbangan
ekosistem tidak dikelolah dengan baik. Pengelolahan limbah ini merupakan upaya
merencanakan melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi pendaya gunaan limbah,
serta pengendalian dampak yang ditimbulkannya.
Upaya pengelolahan limbah tidak mudah
dan memerlukan pengetahuan tentang limbah unsur-unsur yang terkandung serta
penanganan limbah agar tidak mencemari lingkungan selain itu perlu keterampilan
mengelolah limbah menjadi ekonomis dan mengurang jumlah limbah yang terbuang ke
alam. Di indonesia, masalah pengelolaan limbah yang berasal dari hasil
eksploitasi sumber daya alam mineral maupun industri pertambangan belum
dilaksanakan secara tanggung jawab. Adapun bukti-bukti dari pengelolaan limbah
yang tidak bertanggung jawab dapat kita lihat terutama didaerah pertambangan di
Sumatra, Kalimantan dan Papua. Kerusakan lingkungan yang diakibatkan dari
ekploitasi sumber daya mineral oleh perusahaan pertambangan telah membuat
banyak wilayah tercemar oleh limbah bahan galian yang tidak diperlukan serta
limbah yang berasal dari proses ekstraksi mineral yang menggunakan bahan-bahan
kimia berbahaya. Penambangan Batu Bara di Kalimatan Timur oleh beberapa
perusahaan bentuk lahan di wilayah tersebut menjadi kolam-kolam air dan merusak
struktur tanah serta sistem hidrologi air tanah. Penambangan bijih tembaga di
Freeprot, Papua telah mengakibatkan kerusakan lingkungan di sekitar wilayah
tambang serta pencemaran di hulu-hulu sungai oleh limbah yang berasal dari bahan
galian yang tidak terpakai. Penambangan timah di pulau Bangka telah
meninggalkan banyak kolam-kolam hasil dari penggalian lahan, sedangkan
biaya remediasi lingkungan untuk pemulihan lokasi-lokasi yang telah
tercemar khususnya di wilayah pertambangan akan sangat mahal. Permasalahan pengelolaan limbah dan kerusakan lingkungan juga
terjadi dalam ekspliotasi sumber daya hutan yang dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan pemegang hak pengusahaan hutan (HTP) maupun
industri bubur kertas. Kerusakan dan degradasi lingkungan yang terjadi akibat eksploitasi sumber daya hutan
yang pengawasannya terlalu lemah telah mengakibatkan banyak hutan tropis di
Indonesia telah rusak dan hal ini berdampak pula pada kerusakan Sistem
Hidrologi Air Tanah, Struktur Tanah, Ekosistem dan Kerusakan Fauna dan Flora
Ada beberapa metode dalam proses pngolahan limbah
padat yaitu dengan dengan memakai metode landfills (pengurukan), recycling
(daur-ulang), composting (pengomposan), incineration (penempatan bahan limbah), dan marine di sposal (membuang ke dalam
laut). Di amerika serikat hampir 90% proses pengelolahan limbah padat
dilakukan dengan menggunakan metode landfills. Jenis yang umum dipakai dalam pengolahan limbah padat adalah dengan
pengukuran secara open dump. Pada metode open dump limbah ditumpuk
sedikit demi sedikit untuk mengendalikan polusi atau estetika. Limbah ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak
tersentuh atau dengan cara di bakar. Jenis pengolahan limbah
secara open dump dapat menjadi sumbe rpolusi kesehatan.bencana dan degradasi
lingkungan.oleh karena itu harus ditinggalkan dan metodeyang lebih baik serta
menjadi acuan adalah metode sanitary landfill. Sanitari landfills.adalah suatu
metode pengolahan dan penempatan bahan limbah diatas tanah dengan cara
mengemasnya menjadi bagian-bagian kecil yang kemudian ditutup dengan suatu
lapisan tanah penutup setiap hari.pemadatan dan penutupan lapisan tanah
dilakukan dengan menggunakan bulldozer atau alat-alat berat. Limbah padat
ditempatkan pada tempat yang telah disediakan kemudian dipadatkan atau dibakar agar supaya volume limbahnya menjadi kecil
sehingga lokasi pembuangan limbah bisa berumur lebih panjang. Keuntungan
metode ini adalah bekas lokasi tempat pengolahan limbah yang telah ditutup
dapat dijadikan sebagai lapangan golf.berikut adalah jenis kategori limbah
padat berdasarkan hasil dari j.cornelius dan L.A. Burch (1968): I.
Perkotaan :
Limbah yang berasal dari rumah tangga.
Limbah yang berasal dari areal bisnis dan perdagangan.
Limbah yang berasal dari areal khusus. II.
Industri :
Limbah yang berasal dari pertambangan dan pemprosesan
mineral
Limbah yang berasaldari manufaktur
Limbah yang berasal dari cannery
Limbah yang berasal dari industry petrokimia dan pengilangan minyak bumi
Limbah yang berasal dari pemprosesan makanan
(pengemasan daging,buah-buah,dan sebagainya). III.
Pertanian :
Limbah yang berasal dari peternakan
Limbah tanaman buah-buahan dan kacang-kacangan
Limbah yang berasal dari hasil panen tanaman
1.Metode pengolahan : sanitari landfills melibatkan pekerjaan pemisahan
(spreading), kompaksi (compacting), dan
menutup/menimbun lubang (covering the fill). Ada 2 metode yang umum dipakai yaitu
: area sanitariy landfill dan trench sanitary landfill. Pada metode Area
sanitary landfill. Limbah padat ditempatkan diatas bahan dan bulldozer
berfungsi meratakan dan memadatkan limbah tersebut kemudian limbah ditutupi
dengan satu lapisan tanah yang kemudian dipadatkan. Di tempat-tempat
yang morfologinya berbentuk lembah metode ini dilakukan dengan cara tanah
penutup diambil dari sekitar lerengnya. Pada metode trench sanitariy
landfill,suatu paritan dibuat diatas permukaan tanah dan limbah padat
ditempatkan di dalamnya.limbah padat diratakan menjadi lapisan-lapisan tipis,
kemudian dipadatkan dan ditutup dengan tanah yang berasal dari hasil galian.metode
trench sanitary landfill lebih baik dibandingkan dengan metode area sanitary
landfill, terlebih-lebih bila muka air tanah berada jauh dari permukaan
tanah.
2.Potensi pencemaran : sanitary landfills dapat menakibatkan polusi baik
yang berupa solid pollution,dan visual pollution :
Solid pollution, adalah polusi yang terjadi sebagai akibat dari material
limbah padat yang tersingkap secara luas sebagai akibatdari tiupan angin yang
sangat kencang atau karena terkikis oleh hujan badai dan terjadinya endapan
debris yang diendapkan dekat dengan muka air tanah.
Liquid pollution, polusi yang terjadi akibat air hujan yang masuk kedalam
material limbah padat dan mengalami pencampuran bahan-bahan yang berasal
dari limbah ke dalambadan air yang kemudian
dibawa ke dalam air bawah tanah atau air permukaan.air yang tercampur oleh
material limbah padat disebut leaching.
Gas pollution merupakan hasil pembentukan gas yang berasal dari limbah
padat dan gas carbon dioksida yang berpindah kea rah bagian bawah meyebabkan
polusi air tanah.
Biological pollution penyakit yang dibawa oleh hewan insektisidakarena
pengelolaan TPA yang tidak sempurna.
Visual pollution terjadi terutama pada pengolahan limbah dengan sistem open
dump yang tidak sempurna sehingga pemandangan menjadi terkesan jorok.
3.Penentuan lokasi sanitary landfill (TPA) dan problem lingkungan : harus
mempertimbangkan dampak terhadap lingkungan yang seminimal mungkin.beberapa
batasan adalah operasional,ekologi,topografi,geologi,dan hidrologi.
Pertimbangan operasional : ketersediaan lahan yang cukup luas untuk
menampunglimbah sesuai dengan rencana waktu operasinal TPA. Meyiapkan
peraturan-peraturan yang berkaitan dengan zonasi
TPA serta harus di konfirmasi kepada pemerintah kota atau pemerintah
daerah.akses jalan kendaraan truk menuju lokasi TPA harus tersedia dan
ekonomis.
Pertimbangan ekologi : kebanyakan lokasi TPA yang dipakai adalah
lahan-lahan hasil konversi dari lahan gambut atau lahan rawa yang tidak produktif
(lahan marginal) dan tidak dapat di manfaatkan untuk pemukiman. Akan tetapi
banyak tanah marginal seperti rawa dan lahan gambut sebagai tempat yang sangat
bernilai untuk preservasi flora dan fauna.oleh karena itu setiap lahan yang
akan dipakai sebagai lokasi TPA terlebih dahulu harus dievaluasi.
Pertimbangan topografi,geologi,dan hidrologi : penentuan topografi
(morpologi) untuk suatu lokasi TPA harus mempertimbangkan drainase,seperti
ravine,gully yang dapat berpotensi terhadap erosi,
longsor dan banjir serta harus melihat seberapa dalam muka air tanah yang ada
pada lokasi sehingga leaching limbah tidak masuk kedalam badan air tanah atau
air permukaan.ketersediaan dan jenis material/tanah penutup
sangatlah penting.material lanau-pasiran mudah dalam pengerjaannya akan tetapi
jenis material ini porositasnya baik terhadap air hujan.
Lokasi TPA harus berada diatas muka air tanah.di daerah yang beriklim
tropis dimana potensi leaching sangat besar maka hidrologi bawah tanahnya harus
diteliti terlebih dahulu untuk menghindarkan
pencemaran air tanah yang berasal dari hasil leaching.jika ternyata leaching
dapat mencapai suatu aliran atau aquifer,maka kualitas air tanah harus
di teliti. Leaching dapat dikurangi dengan cara membuat surface runoff untuk
mengalirkan leaching dengan memakai material penutup yang bersifat impermeable.penanaman tumbuhan di atas tanah penutup akan
mengurangi volume leaching. Pertimbangan untuk lokasi TPA yang paling
aman adalah bebas erosi,di landasi oleh bantuan-bantuan yang tidak membawa
air,dan jauh dari surface water.
Limbah Padat
dan Sanitasi Lingkungan
Masalah limbah,terutama limbah padat dewasa ini telah menjadi persoalan
tersendiri seiring dengan meningkatnya kebutuhan hidup manusia.peningkatan
produksi limbah baik yang berasal dari sektor pertambangan. Pertanian maupun
perkotaan (rumah tangga) harus dikelola ekstra hati-hati sehingga tidak menimbulkan dampak
lingkungan.berkaitan dengan hal tersebut diatas maka tantangan yang
dihadapi dengan meningkatnya kebutuhan sumberdaya yang tinggi dan kebutuhan
untuk memproteksi lingkungan dari konsekuensi eksploitasi sumberdaya serta
kebutuhan untuk konservasi merupakan hal yang harus dilakukan sehingga dapat
tercapai suatu kondisi yang seimbang dan berkelanjutan didalam
pengelolaan suberdaya alam. Limbah padat yang dihasilkan oleh kegiatan industri
rumah tangga di perkotaan dan limbah pertanian saat ini menjadi masalah
yang serius dan harus ditangani oleh pemerintah kota maupun oleh masyarakat itu
sendiri.masalah penanganan limbah padat (sampah) di perkotaan telah membuat
dinas kebersihan kota semakin kewalahan didalam
menangani dan mengelola sampah.sebagai industri dapat kita kaji
permasalahan sampah yang ditangani oleh dinas kebersihan dki jaya.apabila
diasumsikan bahwa rata-ratasampah yang dihasilkan per jiwa/hari sebanyak
2,5 kg, maka dengan jumlah penduduk jakarta yang mencapai 12 juta jiwa,maka
dalam satu haridan sebanyak 900.000 ton setiap bulannya.dengan jumlah
volume. Sampah yang sangat besar ini tentunya akan menimbulkan problem
tersendiri bagi dinas kebersihan di dalam
pengelolaannya,baik dalam pengambilan dan pengumpulan sampah dari setiap lokasi
pembuangan yang tersebar di seluruh wilayah dki jaya serta masalah dalam
pembuangan dan pengolahan dilokasi tempat pembuangan akhir (TPA).
Sekelumit pengalaman saya disana akan saya ceritakan disini bagaimana jepang dalam penghargaannya terhadap lingkungan dibandingkan dengan Indonesia, siapa tau bermanfaat dan bisa menjadi bahan pembanding bagi kita.
1. Di jepang tidak ada orang yang membuang sampah sembarangan.
Kedisiplinan yang luar biasa, menjadikan ketaatan terhadap aturan begitu hebat, tidak ada orang yang membuang sampah sembarangan. Sebagai contoh kecil, ketika seorang perokok berjalan-jalan ditaman mereka membawa asbak dikantong mereka untuk membuang debu rokok dan puntung rokok mereka, yang didesain khusus, yang nantinya bila ketemu tempat sampah akan bisa mereka buang pada tempat sampah. Itu adalah sebuah contoh kecil yang sangat luar biasa, menghargai detail kecil dalam penghargaan terhadap lingkungan.
2. Perusahaan dan Industri dengan AMDAL (Analisa Dampak Lingkungan) yang ketat
Saya pernah mempelajari sebuah perusahaan yang cukup besar di jepang, karyawannya 700 orang, luasnya hampir 4 hektar. Disebelah perusahaan itu mengalir Sungai kecil, dimana Air sisa pengolahan diperusahaan itu dibuang ke situ setelah melalui proses pengolahan limbah. Sungai kecil itu begitu jernih, ikan-ikan sebesar paha orang dewasa berenang dan kelihatan dengan begitu jelas karena kejernihannya. Saya memasuki perusahaan itu, didalamnya suara sangat bising, sehingga siapa saja yang masuk diwajibkan untuk memakai penutup telinga, tetapi begitu keluar, suara bising itu hilang, perumahan didekan perusahaan itupun sama sekali tidak terganggu. Cerobong asap dibuat sangat tinggi dengan gas buang yang sangat kecil.
3. Hutan yang terjaga
Suatu ketika saya berjalan-jalan dengan kenalan saya orang jepang menggunakan mobil mereka, hanya sekedar untuk melihat-lihat lingkungan disana, saya melihat bagaimana hutan begitu tak terjamah, begitu lebat, sementara hutan itu bersebelahan langsung dengan sebuah daerah padat penuh sesak populasi manusia. Aturan tentang ijin mendirikan bangunan, aturan tentang lingkungan dan hutan begitu ketat dilaksanakan dan dipatuhi.
4. Aturan gas buang kendaraan bermotor yang dilaksanakan dengan ketat
Mobil-mobil dan kendaraan yang tidak lolos uji emisi tidak diijinkan berjalan, bahkan hampir tidak ada mobil solar yang diijinkan berjalan karena tidak ada yang lolos uji emisi, bandingkan dengan Indonesia, bagaimana Metro Mini, Truk-truk yang katanya sudah lolos KIR di dinas perhubungan mengeluarkan asab tebal yang menyesakkan dada, membuat jalan jadi gelap hitam oleh polusi.
5. Pembagian jenis sampah dan penjadwalan pembuangan sampah
Ada pembagian detail tentang sampah, secara umum sampah dibagi menjadi 2 yaitu sampah yang bisa dibakar dan tidak bisa dibakar, tetapi ada pembagian khusus lain, misalnya sampah elektronik, sampah bahan-bahan berbahaya (korek gas, batu baterai, silet) botol plastik, gelas, botol aluminium dll. dan pelaksanaan nya begitu dipatuhi oleh masyarakat. belum lagi penjadwalan dalam pembuangan sampah, misal hari selasa dan jumat untuk sampah elektroik dll.
Kesimpulan:
Negara kita
indonesia sangat ketinggalan dengan negara lain karena indonesia nomer 3
terburuk di asia tengara dalam pencemaran air, pembuangan sampah organik dan
non organik di campur jadi satu,di jepang pemerintah tidak mau mengangkut
sampah apabila sampah tidak di pisahkan dalam hal minyak goreng pun diindonesia
minyak di buang ke dalam saluran di jepang minyak di kasih bubuk pemadat
sehingga seperti jeli lalu baru di buang ke dalam kategori sampah
organik.begitu juga dalam hal kendaraan polusi di indonesia tidak di perdulikan
asal pake dan tidak di rawat kendaran itu sendiri. Intinya mental pendidikan
kita harus dirubah karena dangkal pemikiran masyarakat indonesia,mentri
lingkungan hidup harus bener bener serius
menangani masalah besar ini
Nama:iysa
rifkie titan
Npm :
23412881
Kelas :3ic01
Tidak ada komentar:
Posting Komentar